Sabtu, 04 Juni 2011

sebutir beras! ( Deedee Ryanthie )

saat aku trlahir dibumi.. Aku blajar untuk bernafas, sbuah sehelai nafas yg dberikan tuhan untuk aku brthan hdup..
. .
Lalu.. Tuhan memberikan rizkinya untuk aku bs brthan hdup dgn keindahan sumber daya alam yg tlah tuhan brikan dbumi..
. .
Rasa sayang,cinta,marah,benci bahkan tangis.. Itwlah sebuah perasaan yg tlah tuhan berikan saat nyawa ku brsatu dgn jiwa.
. .
Entah kpan smwa rsa itw akan hlang,mgkn saat kita menghmbuskan nfas tuk trkhir kalinya..
. .
Aku pun menyadari,aq seperti sebutir beras diantara ciptaan tuhan yg maha agung..
Akupun brsyukur .aku msh bs mrasakan bhgia, marah, benci ,bahkan trsyum..
. .
Karna smwa itw adalah awal dmana kita memulai blajar mencintai dia. Wlpun cinta itw gag akn hrus dmiliki seutuhnya..
. .
Air mata
akupun trkdang trmenung sbrapa bnyak aku menangis untuknya. Untuknya.. Wlpun entah apa yg ada dpkiranku skrg,ttap hti ku kmbli brserah pd tuhan.. Krna 1 itw lah kunci dmana aku menenangkan hati,bhkan menyerahkan jiwa dan nyawaku..

Benar apa yg dikatakan pak mario ( Erna Natalia )

Pak Mario, mengapa saya harus
menyiapkan diri sejak muda?
Khan kalau sudah tua juga bisa?

Semua yang harus menghasilkan dengan baik,
...mengharuskan persiapan yang baik.

Seperti, mohon maaf contohnya ya?

Sapi perah yang tidak pernah dimandikan,
jarang diberi makan, dibiarkan hidup seenaknya;
meskipun diperah sampai melintir,
tidak akan menghasilkan jumlah dan
kualitas susu yang baik.

Let’s start early!

Mario TeguhLihat Selengkapnya

AZAB BAGI WANITA ( Putu Budiawan Suparta )

(tLg ingatkn kpd semua kaum perempuan yg kamu knaL)
BismiLLahirrahmanirrahim....

AssaLamuaLaikum wr.wb....
Teman-teman seteLah baca artikeL in sungguh bnar2 mmbuat saya takut....
takut akn siksaan in...tp,apakah ciri2 trsebut ad pd kLian semua...???mdah2an tidak ya sahabatku....
krn,kLian adLah sahabatku soleha....Amin..

Untuk teman-teman yg sdah baca artikeL in...tLong smpaikan kpd wanita2 trsayang yg Lain yah...
smoga kaum wanita trjauhi dri siksaan ini....A....min...

Sayidinah ALi ra mnceritakan suatu ktika mLihat RasuLuLLah mnangis mnakLa ia dtng brsama Fatimah...
LaLu ke2nya bertanya..mngapa RasuL mnangis...???

BeLiau mnjawab."pada mLam ak di-isra'-kan,aku mLihat perempuan2 yg sdang disiksa dgn brbagai siksaan..
ItuLah sbabnya mngapa aku mnangis...krn,mnyaksikan mreka yg sangat berat dan mngerikan siksanya.

Putri RasuLuLLah kmudian mnanyakan ap yg diLihat ayahandanya."Aku Lihat ad perempuan d gantung rambutnya,
Otaknya mendidih...
Aku Lihat perempuan d gantung LIdahnya..tangannya d ikat d bLakang dan timah cair d tuangkan k daLam tengkoraknya...
Aku Lihat perempuan trgantung ke2 kakinya dgn terikat tngannya smpai k ubun-ubunnya.N d uLurkn uLar dan kaLajengking.
Dan aku Lihat perempuan mmakan badannya sndiri N d bwahnya d nyaLakan api neraka.serta ak Lihat lg perempuan yg bermuka hitam,memakan taLi perutnya sndri...

Aku mLIhat perempuan yg teLinganya pekak dan matanya buta d msukkan k dLm peti yg d buat dari api Neraka,otaknya kLuar dari Lubang Hidung dan bdannya berbau busuk krn pnyakit sopak dan kusta.Aku Lihat perempuan yg bdannya sprti himar,beribu-ribu ksengsaraan d hadapinya.Aku Lihat perempuan yg rupanya sprti anjing,sdangkan api msuk mLaLUi k dLam mLut dan kLUar dri duburnya smentara maLikat mmukuLnya dgn pentung dari api neraka"kata Nabi.

Fatimah Az-Zahra kmudian mnanyakan mngapa mereka disiksa seperti it???

*RasuLuLLah mnjawab.."Wahai putriku...adapun mreka yg trgantung rambutnya hingga otaknya mndidih adaLah wanita yg tidak menutup rambutnya shingga trLihat oLeh Laki2 yg bukan muhrimnya...

*Perempuan yg d gantung susunya adLah istri yg mngotori tempat tidurnya...
*Perempuan yg trgantung  ke2 kakinya iaLah perempuan yg tdk taat kpda suaminya.ia kLuar rmh tnpa izin suaminya dan   perempuan yg tdk mau mandi suci dari haid dan nifas.
*Perempuan yg mmakan bdanya sndri iaLaH krn ia brhias utk lelaki yg bkan muhrimnya dan suka mngumpat orng Lain.
*Perempuan yg mmotong bdannya sndri dgn gunting api neraka krn ia mmprkenaLkan drinya kpd orng Lain brsoLek dan brhias spya k cantikannya d Lihat Laki2 yg bkan muhrimnya...

*Perempuan yg d ikat k2 kaki dan tngannya k ats ubun2nya d uLurkan uLar dan kaLajengking pdanya krn ia bsa shaLat tp tdk mngamaLkannya dan tdk mau mandi junud.
*Perempuan yg kpLanya sprti babi dan bdannya sprti himar iaLah tukang umpet dan berdusta...Perempuan yg mnyerupai anjing iaLAh prempuan yg suka memfitnah dan mmbenci suami.

"Mndengar it,Sayidina ALi dan Fat imah AZ-Zahra pun turut mnangis..
Dan in Lah peringatan kpd kaum perempuan...

Sumber

AstaghfiruLLah aLdzim....

SUMBER:GELEMBUNG IKAN BELO.BLOGSPOT.COM

6 ATURAN MAIN DALAM TIDUR ( Utami Dewi Wardhani )

1. JGN TIDUR MENGENAKAN JAM TANGAN : jam bisa menimbulkan radioaktif, walaupun hanya sedikit tp klo terlalu lama memakainya bisa berbahaya.
2. JGN TIDUR MEMAKAI BRA : para ilmuwan di Amerika mensinyalir bahwa memakai BRA diatas 12 jam dapat mengakibatkan kangker payudara.
3. JGN TIDUR MEMBAWA TELP KE RANJANG : gelombang medan magnet yang ditimbulkan oleh alat electrik ini dapat merusak system syaraf kita.
4. JGN TIDUR MASIH MENGENEKAN MAKE-UP : hal ini dapat menimbulkan masalah pada kulit kita, karena kulit tidak bernafas.
5. JGN TIDUR DENGAN ISTRI ORANG : jangan2 anda tidak bakalan bangun lagi ( karena dibunuh ma suaminya )
6. JGN COBA2 JADI POLISI TIDUR, APALAGI DI JALAN TOL : pikir aja sendiri Yaaa ......

Sex Itu Apa ? ( Dadi Suryadi N )

KapanLagi.com - Suatu pagi seorang anak yang baru masuk sekolah dasar bertanya kepada ayahnya, "Yah... ayah... sex itu apa sih, yah...?."

Terperanjat si ayah mendengar pertanyaan si Upik. Terbayang dia tentang arus modern zaman sekarang yang membuat manusia berpikiran terbuka, termasuk anak yang masih kecil.

Sesuai dengan konsep pendidikan seks yang sedang hangat dibicarakan, mulailah si ayah mencari-cari jawaban yang sesuai dengan umur dan harapan anaknya yang ia harapkan tak mau tertinggal dalam arus pendidikan modern.

Maka si ayah pun mulai memberikan jawaban dengan mengkiaskan kumbang dan bunga, telur yang menetas menjadi berudu dan kemudian menjadi katak, hujan serta benih yang berkembang menjadi tunas, diikuti dengan pembentukan bayi dalam kandungan.

Sebelum mengakhiri semua jawaban itu, si ayah menyelipkan juga kisah percintaan antara ia dan mamanya sejak dari zaman sekolah menengah hingga sampai kelahiran seorang bayi comel yaitu si anak yang bertanya itu. Tiba-tiba si anak menangis terisak-isak. Si ayah keheranan.

"Eh kenapa nak...?."

Si ayah bertanya keheranan. Tetapi si anak masih tetap menangis.

"Jawabannya panjang amat... hu... hu... hu, terus di mana tempat untuk nulis jawabannya? Ayah aja deh yang nulis jawabannya!!! Hu... hu... hu..."

Si Upik lantas menyerahkan buku latihan Bahasa Inggris yang pada muka

depannya tertulis...

NAME: ......

SCHOOL: ......

CLASS: ......

SEX: ...... (kpl/bar)

Antivirus Microsoft Security Essentials ( Achmad Hariyanto )

Ok. Sesuai judul yang saya buat. Antivirus Microsoft Security Essentials.

Tanpa berbasa basi saya mau share antivirus yang saya gunakkan kurang lebih selama 6 bulan belakangan ini. Salah satu software antivirus yang memberikan jawaban kepada saya setelah saya bermasalah dengan virus yang ada di komputer saya selama ini.

Software yang di berikan oleh microsoft secara gratis kepada usernya.

Silahkan download disini :

http://www.microsoft.com/security_essentials/default.aspx?mkt=en-us

Caranya :

1. Buka link diatas
2. Klik tulisan Download Now
3. Pilih sesuai OS anda 32bit/64 bit XP, Vista atau 7
4. Install seperti biasa

* Maaf saya lupa install online atau offline. Silahkan di coba saja ya. :P

Keunggulannya : 

1. Selalu update dan upgrade otomatis bila ada yang terbaru. :D
2. Sejauh ini hampir semua virus terdeteksi dan pastinya PC saya sehat jasmani dan rohani. :P
3. Tidak perlu repot mikirin licensi yang besok atau tahun depan akan expired. :P
4. Semua komponen dan instalasi gratis. :D
5. Udah ah coba aja sendiri yah. :P

Semoga bermanfaat.


Salam. A. Hariyanto.

Perbedaan RGB dan CMYK - Menghindari kesalahan pada proses cetak ( by Romansyah Mqd )

Permasalahan yang sering timbul dalam dunia desain grafis adalah ketika desain dihadapkan dengan dunia produksi. Banyak sekali desainer grafis yang handal ilmu desainnya, mahir penguasaan toolnya, namun lemah terhadap pengetahuan dalam bidang produksi. Hal ini menyebabkan hasil akhir produksi dari suatu desain biasanya kurang memuaskan. Masalahnya bisa beragam, namun seringkali ditemukan pada perbedaan hasil dari warna pada proses cetak.


Permasalahan ini sederhana dan lazim terjadi di dunia percetakan. Diakibatkan dari kurangnya pengetahuan desainer terhadap konsep dasar dan teori warna. Warna dalam dunia percetakan berbeda dengan warna tampilan di monitor. Teori ini dibagi berdasarkan dua model warna : RGB dan CMYK. Perbedaan inilah yang kemudian menyebabkan seringnya terjadi kesalahan atau hasil yang tidak diinginkan dari warna akhir melalui proses cetak.


Adapun perbedaan warna RGB dan CMYK, secara sederhana dapat dijelaskan seperti ini :


Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan sebagai penginderaan dan presentasi gambar dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB difungsikan untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah hitam. Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna dasar difungsikan untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam).


Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.


Perbedaan RGB dan CMYK - Menghindari kesalahan pada proses cetak


Warna RGB biasanya lebih terang dan jelas, biasanya menghasilkan besar kapasitas file yang lebih kecil. Warna RGB sangat cocok untuk presentasi visual dalam tampilan monitor seperti desain halaman web/situs. Ketika suatu karya desain dalam format RGB akan diprint dan melalui suatu proses cetak, maka warna RGB harus dikonversi dahulu kedalam model warna CMYK. Hal ini karena printer dan mesin percetakan hanya mengenal warna CMYK sebagai model warna dari kalibrasi di mesin cetak.


Sering kali beberapa karya desain yang akan naik cetak masih dalam format RGB, dan ketika dikonversi menjadi CMYK, warna biasanya akan berubah menjadi lebih redup dan tidak secerah warna yang tampil pada model RGB. Solusi dari masalah ini adalah, desainer harus memastikan dulu desainnya tampil dengan warna yang diinginkan dalam format warna CMYK, karena yang akan keluar dari mesin cetak adalah warna dengan model CMYK.


Beberapa software/aplikasi untuk desain grafis biasanya mengizinkan kita untuk bekerja dengan memilih antara dua model warna (RGB atau CMYK) walaupun dalam beberapa hal, seperti beberapa fungsi dari photoshop tidak akan aktif jika kita bekerja dalam model warna CMYK. Pemilihan model warna biasanya akan tampil ketika kita membuka dokumen baru. Namun, apabila sudah terlanjur bekerja di salah satu model warna dan kita ingin menggantinya, kita bisa menkonversi kembali model warna tersebut.


Berikut beberapa cara konversi model warna dari RGB ke CMYK di beberapa software desain grafis :


Adobe Photoshop
Pada menu bar pilih: Image > Mode > CMYK


Adobe Illustrator
Pada menu bar pilih: File > Document color mode > CMYK color


CorelDRAW
Pilih masing-masing objek yang akan dikonversi. Pilih Fill tool dan klik Fill Color Dialog. Pastikan model warna adalah CMYK. Untuk setiap objek dengan garis/outline : Pilih Outline tool dan klik Outline Color Dialog. Pastikan model warna adalah CMYK.


Microsoft Publisher 2003-2007
Pilih Tools > Commercial Printing Tools > Color Printing, pilih Process Colors (CMYK)


Adobe Indesign
Pilih Window > Swatches dan Window > Color. klik ganda color di Swatches dan ganti color mode ke CMYK dan color type ke Process.

I CRIED FOR MY BROTHER SIX TIMES...

Aku tinggal di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil di China. Hari demi hari, kedua orang tuaku membajak tanah kering kuning dengan punggung menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku memilikinya, aku mencuri 50 sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau marah dan menyuruh aku dan adikku berlutut di depan tembok. Dengan sebuah tongkat bambu ditangannya, ayah meminta diantara kami untuk mengaku.

“Siapa yang mencuri uang itu?” beliau bertanya. Aku tertegun paku dengan kepala menunduk ke bawah, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi adikku, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu telah mengecewakan ayah. Kamu layak dipukul sampai mati!”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak cukup berani untuk mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya berguman, “Kedua anak kita menunjukkan prestasi yang begitu baik…hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, sudah cukup dengan membaca banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu lemah? Bahkan jika harus ayah jual semua barang yang ad di rumah untuk menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!”

Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.“

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga di universitas. Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!”

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab dengan senyumannya, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…”

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, adikku berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang sudah bertahun-tahun pecah telah diganti. Dalam rumah kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Ini semua adalah usaha adikmu yang pulang lebih awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Dia tersenyum menatapku dan berkata “Ini adalah kali pertama kamu membuat pacarmu ke rumah. Pacarmu adalah mahasiswa dari kota. Saya tidak kemiskinan kita menjadi penghalang hubungan kalian”.

Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Berulang kali, suami dan aku mengajak kedua orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku juga tidak setuju, ia mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.”

Ketika suamiku menjadi direktur pabriknya, kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku tersengat aliran listrik ketika ia berada diatas sebuah tangga untuk memperbaiki jaringan kabel. Akibat sengatan listrik, ia harus masuk ke rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?“

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkanlah kakak ipar, beliau baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dihadapi suamimu?”

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan sambil menangis aku berkata sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.
“Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

TUHAN

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantanG mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,

"Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?""Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya.
Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara - perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah katayang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih sayang Tuhan dihati manusia. Seperti dinginyang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya." 

Profesor itu terdiam. Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.